Karangreja meskipun
disebut sebuah Kecamatan Terpencil di Kabpuaten Purbalingga, jawa tengah, namun
keindahan panorama wisatanya sangat mengagumkan, disini banyak sekali obyek
wisata, dan peninggalan sejarah yang masih alami, salah satunya adalah goa lawa
/ goa kelelawar.
berkunjung
ke kota Purbalingga bejumlah lengkap
jika tidak menikmati Goa Lawa. Obyek wisata yang berada di Desa Siwarak,
Kecamatan Karangreja, selain menawarkan indahnya lorong-lorong perut bumi, juga
sejuknya udara dibawa kaki Gunung Slamet yang merupakan gunung tertinggi ke dua
di pulau Jawa. Perjalanan menuju tempat ini tidaklah sulit. Dari pusat kota
Purbalingga, perjalanan darat ditempuh sejauh 27 kilometer ke arah Utara.
Ketika sampai di ruas jalan Purbalingga – Pemalang tepatnya di pertigaan Karangreja,
sudah terpampang papan selamat datang di Obyek wisata Goa Lawa. Dari tempat
ini, perjalanan tinggal sekitar 3 kilometer dengan kondisi jalan yang sedikit
naik.
Sebelum
menikmati lorong-lorong gua, pengunjung dapat pula melihat-lihat soevenir, buah-buahan
seperti nanas, alpukat dan strobery yang dijual oleh petani setempat. Di
sekitar area parkir yang luas, juga terdapat cafe-café yang menyajikan jajanan
dan minuman hangat seperti wedang jahe dan mendoan. Di dalam kawasan kompleks
Goa Lawa, kita dapat juga menikmati arena permainan anak-anak, keong raksasan
tempat memadu kasih, berbagai macam tanaman bunga, rindangnya pohon pinus, dan
obyek lain yang tentunya sangat menarik. Goa lawa / goa kelelawar merupakan goa
terpanjang se-Asia Tenggara. hanya saja eksplorasinya belum menyeluruh, bahkan
belum selesai sampai saat ini. Itulah mengapa masih banyak misteri tentang goa
ini. Berikut adalah kisah sejarah bagaimana goa ini bisa ditemukan. Cerita ini
sangat misterius, tidak ada yang tahu pasti bagaimana kisah ini berawal.
kisah
goa ini banyak dikaitkan dengan wali songo, sebagai bukti ialah adanya sendang
derajat. salah satu contoh lagi adanya Paseban Agung. Paseban Agung adalah
sebuah ruangan berdimensi 10 x 8 x 3 meter yang biasa digunakan untuk
pertemuan. Di tempat ini terdapat sembilan batu yang tersusun sedemikian rupa.
Konon sering dipakai untuk duduk para wali. Sendang Drajat dan Pancuran Slamet biasanya
dipakai untuk mengambil air wudlu. Sedang sholat dilaksanakan di ruang langgar.
Kisah tentang keberadaan para wali ditempat ini pernah dibuktikan sendiri oleh
Surip dan kuncen di tempat itu. Beruluk salam, bahkan ngobrol dengan
mereka," tutur Surip. Beberapa orang dari Cirebon dan Baghdad juga pernah
menjumpai hal yang sama di tempat itu.
Selain
tempat-tempat yang diduga pernah digunakan oleh para wali, di dalam Goa Lawa
juga terdapat beberap goa lain. Diantaranya Goa Batu Keris, Sanggar Panembahan,
Goa Mulut Raksasa, Goa Naga Goa, Cepet dan Goa Ratu Ayu. Selain itu di dalamnya
juga ditemukan danau yang airnya sangat jernih. "Dalamnya lebih dari dua
puluh meter.
Penelusuran Goa Lawa memakan waktu sekitar satu jam. Jalan berkelak-kelok harus dilalui para pengunjung untuk menelusuri seluruh isi goa. Namun tak usah khawatir, pemerintah Kabupaten Purbalingga telah membangun alan yang lega dan aman untuk memuaskan hasrat petualangan kita. Meski mengurangi kenaturalan obeknya, namun keberadaan jalan dan jembatan serta pagar membuat pengujung lebih mudah menelusuri seisi goa.
Bagi siswa sekolah goa Lawa bisa diadikan sebuah obek pengamatan tentang lapisan-lapisan bumi. Sementara bagi orang-orang yang ingin menyepi, goa Lawa juga kerap menjadi tempat yang bisa dipilih untuk bersemedi, menyerahkan diri pada sang pencipta.
Penelusuran Goa Lawa memakan waktu sekitar satu jam. Jalan berkelak-kelok harus dilalui para pengunjung untuk menelusuri seluruh isi goa. Namun tak usah khawatir, pemerintah Kabupaten Purbalingga telah membangun alan yang lega dan aman untuk memuaskan hasrat petualangan kita. Meski mengurangi kenaturalan obeknya, namun keberadaan jalan dan jembatan serta pagar membuat pengujung lebih mudah menelusuri seisi goa.
Bagi siswa sekolah goa Lawa bisa diadikan sebuah obek pengamatan tentang lapisan-lapisan bumi. Sementara bagi orang-orang yang ingin menyepi, goa Lawa juga kerap menjadi tempat yang bisa dipilih untuk bersemedi, menyerahkan diri pada sang pencipta.
Sejarah
Goa Lawa sebagai bekas tempat berkumpulnya para wali membuat banyak orag
mendatangi tempat itu. "Beberapa waktu lalu bahkan ada beberapa orang yang
datang langsung dari Baghdad, Irak untuk mengunjungi tempat ini. Katanya mereka
mendapat petunjuk langsung untuk mengunjungi tempat ini," cerita Surip.
Namun dirinya mengaku tak tahu persis apa yang didapat orang-orang tersebut. Hanya
saja, ada keanehan yang terjadi saat orang-orang tersebut datang ke Goa Lawa.
"Ruang Langgar yang biasanya hanya mampu menampung sekitar dua puluh orang
tiba-tiba saja bisa memuat 1 orang tanpa mengalami perubahan bentuk, ujarnya
yakin. Saat itu tempat tersebut digunakan untuk istighozah bersama. Anda tertarik
mengunjunginya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar